Makalah Jarkom

                                 TUGAS MAKALAH

JARINGAN KOMPUTER

“Perancangan Pintu Otomatis Di Kawasan STMIK PRIMAKARA Guna Menuju Kampus Masa Depan”

Dosen :

I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.

Oleh:
I Putu Indra Yohana
1401030015




PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

STMIK PRIMAKARA
2015 / 2016



Abstraksi

Wireless Sensor Network (WSN) merupakam sebuah jaringan komputer terdistribusi yang didalamnya memanfaatkan MEMS (Micro Electro Mechanical System) dengan sejumlah node sensor yang berukuran kecil dan hemat daya yang mengambil data dari lingkungan sekitar melalui pemindaian (sensing) dan memiliki memori terbatas di dalamnya. Oleh adanya node sensor dan dengan didukung  kemajuan tekhnologi seperti sekarang penulis mencoba merancang sebuah alat yang berfungsi untuk memberikan kemudahan pada mahasiswa/i dalam melaksanakan pekerjaan. Contohnya untuk membuka dan menutup pintu yang jika dilakukan secara manual maka akan memakan waktu dan tenaga yang banyak. Dalam hal ini akan dibuat alat yang dapat digunakan agar pintu dapat membuka dan menutup sendiri secara otomatis.
Dalam pembuatannya penulis memanfaatka sensor PIR untuk mendeteksi keberadaan orang di depan pintu yang kemudian akan menyebabkan terbukanya pintu secara otomatis dan akan tertutup kembali secara otomatis setelah tidak terdeteksinya keberadaan seseorang tersebut. Sistem ini terdiri atas perangkat lunak dan perangkat keras. perangkat keras terdiri dari sensor PIR dan keypad sebagai inputan perangkat lunak terdiri dari bahasa C yang diisikan dalam mikrokontroler sebagai pemproses data. motor dc berfungsi untuk membuka pintu
Kata Kunci : Wireless Sensor Network (WSN), SENSOR PIR, Keypad







BAB I
PENDAHULUAN

3.1  Latar Belakang
STIMIK PRIMAKARA adalah sebuah kampus yang berlokasikan di jalan Tukad Badung No.135 Renon, kampus ini adalah salah satu kampus IT yang berada di seputaran Denpasar. Kampus ini merupakan kampus yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dewasa ini sangat pesat, terutama di bidang teknologi elektronika sehingga mengakibatkan beberapa efek yang mempengaruhi kehidupan masyarakat untuk melangkah lebih maju (modernisasi), dan berfikiran praktis dan simpel.
Tetapi disela-sela kemajuan itu STMIK PRIMAKARA masih memiliki beberapa kekurangan dalam menjalankan kampus masa depan ini, salah satunya adalah di bidang pintu. Yaitu dimana seharusnya di jaman yang serba otomatis ini kita tidak perlu bersusah payah lagi dalam hal membuka ataupun menutup pintu secara manual karena pintu adalah salah satu hal yang paling important yang menunjukan bahwa suatu lembaga telah berkembang atau telah menujuke timgkat yang lebih modern.
Untuk itu penulis membuat sebuah rancangan Pintu Otomatis yang kemungkinan bisa diterapkan di kampus STMIK PRIMAKARA sehingga dengan menggunakan sistem ini, pintu di kampus bisa terbuka dengan sendirinya apabila adanya manusia yang dideteksinya dan kemudian menutup dengan sendirinya apabila manusia telah memasuki ruangan.



1.2         Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1.      Bagaimana cara mengatasi penggunaan pintu yang masih manual ?
2.      Bagaimana sistem kerja pintu otomatis ?
3.      Perlukah penggunaan pintu otomatis di kampus STMIK PRIMAKARA?

1.3         Solusi

1.      Cara Mengatasi Penggunaan Pintu Yang Masih Manual
Guna mengatasi penggunaan pintu yang masih manual disini saya mengemukakan sebuah ide yaitu untuk menggunakan pintu otomatis sebagai jalan keluar agar orang-orang yang melintasi pintu itu tidak perlu repot-repot lagi untuk membuka ataupun menutup pintu secara manual. Hal ini disebabkan karena yang melewati pintu tidak hanya orang-orang yang yang tanpa beban melainkan ada juga beberapa orang yang melewati pintu dengan beban di kedua tangannya sehingga itu akan menyebabkan susahnya seseorang atau bahkan tidak bisa membuka pintu tanpa bantuan orang lain. Sehingga disini penggunaan pintu otomatis sangat membantu bagi kita semua.

2.      Sistem Kerja Pintu Otomatis
Pintu otomatis dapat bekerja untuk membuka dan menutup secara otomatis dengan menggunakan teknologi sensor. Sensor merupakan suatu perangkat yang dapat mendeteksi keberadaan seseorang atau objek lainnya ketika orang atau objek tersebut mendekati pintu otomatis. Biasanya, sensor-sensor tersebut akan diletakkan di sekitar pintu otomatis. Sensor-sensor ini juga akan diletakkan di kedua sisi yaitu sisi dalam dan sisi luar pintu otomatis tersebut, sehingga pintu otomatis dapat bekerja dari kedua sisi. Sensor kemudian akan mengaktifkan sistem yang akan menggerakkan motor yang akan membuka dan menutup pintu otomatis. Cara Kerja dan Jenis-Jenis Sensor pada Pintu Otomatis
a.      Sensor Optik
Sensor ini akan memancarkan tirai infra merah yang berupa cahaya yang tidak tampak oleh mata pada jarak jangkauan tertentu. Sensor ini akan bereaksi jika seseorang atau sesuatu menghalangi cahaya infra merah yang dipancarkan. Jika seseorang memasuki area yang disinari dengan cahaya ini, maka pancaran cahaya akan terganggu dan menjadi tidak utuh. Hal ini menyebabkan program perintah untuk menutup pintu terganggu. Terganggunya program untuk menutup pintu akan menyebabkan pintu otomatis akan terbuka. Jika objek telah menjauh dari jarak jangkauan sensor dan sinar sensor kembali utuh, maka pintu otomatis akan menutup kembali.

b.     Sensor Gerakan

Sensor ini akan memancarkan radar gelombang mikro. Hampir sama seperti pada sensor optik, jika seseorang atau sesuatu berada dalam jangkauan radar maka sensor akan bereaksi membuka pintu otomatis.


c.       Sensor Panas Tubuh
Ketika seseorang berada di depan sensor panas tubuh, maka sensor panas tubuh akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Ketika orang tersebut berada dalam keadaan diam, maka panjang gelombang yang dihasilkan berupa panjang gelombang yang konstan dan menyebabkan energi panas yang dihasilkan digambarkan hampir sama dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Ketika orang tersebut melakukan gerakan, maka panjang gelombang yang dihasilkan berupa panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas yang berbeda dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Panas yang dihasilkan ini akan dideteksi oleh sensor dan dilanjutkan dengan reaksi untuk membuka pintu otomatis.

d.     Sensor Tekanan

Sensor ini biasanya diletakkan di bawah keset yang berada di depan pintu.
Sensor ini akan bereaksi terhadap tekanan berat objek yang berada di atasnya. Dan jika sensor telah menerima batasan minimal berat yang diperlukan untuk membuka pintu, maka pintu otomatis pun akan terbuka.


e.       Sensor Jarak Jauh
Pada sensor ini dibutuhkan pengendali jarak jauh yang dioperasikan secara
manual untuk membuka dan menutup pintu. Sensor jenis ini biasanya dipakai pada pintu garasi otomatis.





3.      Perlukah penggunaan pintu otomatis di kampus STMIK PRIMAKARA ?
Saya rasa penggunaan pintu otomatis sangat di perlukan di STMIK PRIMAKARA, karena STMIK PRIMAKARA sendiri adalah merupakan kampus IT yang mempunyai semboyan kampus masa depan jadi sangat disayangkan jika salah satu yang menjadi indikator masa depen seperti pintu itu sendiri masih meggunakan tenaga manual untuk menggerakannya. Jadi jika kita bisa merubah itu alangkah baiknya dan akan lebih mengangkat image STMIK PRIMAKARA itu sendiri menjadi kampus yang benar-benar mencerminkan masa depan.




1.4         Desain solusi


Pada prinsipnya, rangkaian pintu otomatis ini bekerja dengan sangat sederhana. Yaitu sewaktu sensor mendeteksi sebuah object dengan kedekatan tertentu Sensor akan mengeluarkan Sinyal untuk menggerakkan Relay. dan relay berfungsi sebagai Switch atau sakelar yang akan menggerakkan motor pendorong pintu. apabila object sudah tidak terdeteksi lagi maka otomatis switch akan menutup kembali sehingga pintu dapat tertutup kembali.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1         WSN  (Wireless Sensor Network)
WSN  (Wireless Sensor Network) merupakan salah satu jenis dari jaringan Wireless (Nirkabel)  terdistribusi,yang memanfaatkan teknologi Embedded System (Sistem benam) dan seperangkat node sensor, untuk melakukan proses sensor, monitoring, pengiriman data, dan penyajian informasi ke pengguna melalui komunikasi di internet .
Dalam Study kasus kali ini implementasi penggunaan WSN pada penggunaan pintu otomatis yang digunakan di kampus STMIK PTIMAKARA dan sensor yang digunakan adalah anatara lain sensor optik, gerakan, panas tubuh, tekanan dan jarak yang nantinya akan membantu dalam penggerakan pintu otomatis itu sendiri.

2.2         Smart City
Merupakan suatu konsep pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang diterapkan untuk suatu wilayah (khususnya kota) sebagai sebuah interaksi yang kompleks di antara berbagai sistem yang ada di dalamnya .
Pada Study kasus kali ini, penerapan Smart City  di terapkan di kampus STMIK PRIMAKARA sendiri dan diharapkan agar dapat menciptakan suasana lebih hidup dan lebih masa depan.

2.3  RFID (Radio Frequency Identification)
RFID (Radio Frequency IDentification) di definisikan sebagai sebuah teknologi digital memanfaatkan jaringan wireless (gelombang radio) untuk proses transfer data, identifikasi sebuah objek, termasuk juga informasi elektronik lainnya (biasanya dalam bentuk tag). RFID berukuran sangat kecil, bahkan sebuah RFID dapat hampir seukuran sebutir beras. Misalkan dalam hal ini sebuah microschip dengan teknologi RFID di dalamnya untuk pemantaun system tubuh manusia atau suatu system keamanan dan barang.
RFID secara umum terdiri atas tiga bagian. Ketiga bagian tersebut terdiri atas tag, reader, dan antenna.

1.      Tag berfungsi untuk menyimpan informasi yang bermanfaat di dalam RFID itu sendiri. Tag dapat dibedakan menjadi Inlay Tag (tag utama pada RFID), Passive Tag (tidak memiliki sumber energy sendiri), dan Active Tag (memiliki sumber energy sendiri).
2.      Reader berfungsi untuk memudahkan di dalam membaca (read) informasi  yang terkadang di dalam tag RFID yang telah dijelaskan diatas.
3.      Antena berfungsi untuk memudahkan di dalam penentuan jarak bacaantara Tag dan Reader pada RFID.

2.4         Sistem Kerja RFID
Sistem kerja RFID mengikuti system kerja teknologi lainnya yang juga berbasiskan gelombang radio dan elektromagnetik. Sesuai dengan penjelasan mengenai ketiga komponen RFID di atas, maka urutan langkah kerja RFID secara umum adalah sebagai berikut:

1.      Informasi penting disimpan di dalam Tag RFID.
2.      Tag ini terhubung dengan komponen Antena RFID.
3.      Reader memanfaatkan gelombang elektromagnetik atau frequensi radio untuk melakukan pembacaan informasi di dalam Tag. Proses pembacaan ini disesuaikan dengan ketiga jenis reader yang ada. Misalkan reader RFID yang mobile, maka pengguna dapat mendekatkan sendiri reader tersebut kea rah tag RFID. Sebailknya pada fixed reader, justru tag yang harus didekatkan kepada RFID reader. 
                           






BAB III
ANALISA DAN KESIMPULAN

3.1         ANALISA
Peranan pintu otomatis sangat berguna bagi kehidupan kampus, dan untuk mewujudkannya dibutuhkan beberapa alat atau perlengkapan yang menunjang untuk pelaksanaanya sehingga di kampus bisa menggunakan sistim smart city dan terlihat semakin menuju masa depan.

3.2         KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Perancangan teknologi yang telah dibuat dalam Study Kasus kali ini, yaitu mengenai perancangan dan penggunaan sistim pintu otomatis di STMIK PRIMAKARA, maka dapat diambil kesimpulan yaitu penggunaan pintu otomatis sangat membantu orang-orang yang lewat di seputarann kampus STMIK PRIMAKARA karena tidak perlu lagi dengan susah payah untuk membuka ataupun menutup pintu dengan manual selain itu penggunaan pintu otomatis juga akan bisa mengangkatkan image kampus sebagai kampus masa depan.

3.3         SARAN
Untuk kedepannya saya harap akan ada upaya untuk menerapkan teknologi tersebut di seputaran kampus STMIK PRIMAKARA, dan juga tidak menutup kemungkinan untuk menerapkan teknologi-teknologi yang lebih maju di seputaran kampus agar terciptanya suasana yang kondusif dan juga tentunya tercipta kenyamanan bersama antar penghuni kampus dalam perkembangan teknologi di era globalisasi . 








DAFTAR PUSAKA

1.      Pratama, I Putu Agus Eka,S.T ,M.T ; Dr.Sinung Sukanto, S.T ,M.T. 2015. WIRELESS SENSOR NETWORK. Bandung : INFORMATIKA
2.      Pratama, I Putu Agus Eka,S.T ,M.T . SMART CITY Beserta CLOUD COMPUTING Dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya . 2015. Bandung: INFORMATIKA
3.      Pratama, I Putu Agus Eka,S.T ,M.T .Hand Book JARINGAN KOMPUTER. 2015. Bandung: INFORMATIKA
4.      Wikipedia, LAN Nirkabel,2015, https://id.wikipedia.org/wiki/LAN_nirkabel

Newer Posts Older Posts
© Copyright Indra Yohana Published.. Blogger Templates
Back To Top